"Selamat kepada seluruh siswa kelas 12 yang telah menempuh Ujian Nasional. Karena dinyatakan Lulus 100 %

Minggu, 16 Mei 2010

Warung Ayam Pedas Mbah Aminah


Mungkin masih ada orang yang belum tahu kalau di Ngajum ada sebuah warung yang khas yaitu “ Warung Ayam kampong pedas” yang pedasnya Audzubillah. Kalau Anda tidak suka pedas jangan sekali-kali membayangkan bagaimana rasa pedasnya.
Ketika penulis bertanya berapa banyak lombok yang digunakan untuk masak dalam sehari . “ Nggih niku ingkang diprithili mbahe, niku sekawan kilo “ , jawab Mbah Kusman sambil menunjuk mbah Aminah yang sedang menghilangkan tangkai lombok di tampah. Lombok yang sudah diprithili (=jawa) ditaruh dipanci yang ada di sampingnya.
Kalau saya tidak menjumpai sendiri berapa banyaknya lombok yang mau dimasak saat itu, saya juga tidak percaya. Saya bertanya dalam bahasa jawa ,“La menawi pedesane awis dos pundi mbah?” “ Nggih dos pundi maleh? Terus mawon sadeyan, lha wong nate setunggal kilo regine seket ewu nggih taksih sadeyan.” jawab mbah Kusman, yang diiyakan oleh mbah Aminah dan anaknya yang bernama mbak Kus.
Diceritakan oleh Mbah Kusman, warung itu ada sejak tahun 80 an , yang dijual masih berupa jajan gorengan yang berupa jemblem (= makanan dari singkong yang ditumbuk dalamnya diberi gula ), ketan dan pisang goreng. Meskipun begitu juga laris kalau buka bisa sampai jam 01.30 pagi.
Setelah beberapa tahun berjalan, putrinya mbah Kusman mencoba untuk menambah menu jualannya dengan memotong seekor ayam kampung yang dimasak pedas, karena saat itu lomboknya masih milik sendiri dan tinggal metik. Ternyata dari satu ekor ayam bisa terus berkembang hingga saat ini bisa menghabiskan 8-12 ekor ayam. Katanya tergantung besar kecilnya ayam.
Kalau mungkin Anda sempat lewat di depan warung tersebut di pagi hari antara jam 06.00 s.d jam 07.00., jangan kaget kalau ada mobil patroli polisi ataupun sepeda motor BM yang parkir di atas warung tersebut. Karena ternyata bapak-bapak polisi setelah melaksanakan tugas pagi di jalan raya banyak sekali yang sarapan di warung pedas itu.
” Nggih ngantos Singosari, Sawojajar, Lawang , Malang... wah kathah sanget?” jawab pak Kusman ketika ditanya pelanggannya yang pesan ayam pedas itu. Di jaman modern sekarang ini Mbak Kus juga melayani pesanan per telepon. Biasanya pelanggan kalau mau datang ke warung telepon dulu karena tak jarang pada saat berombongan datang, sampai di tempat kehabisan. Kebiasaan pelanggannya adalah yang sudah makan di situ pasti akan membungkus lagi ayam pedas itu untuk di bawa pulang.
Dan saya juga menjamin kalau Anda kurang enak badan, kalau mau makan di warung pedas ini pasti akan berkeringat. Silahkan kalau Anda ingin membuktikan. ( poenk )


















1 komentar:

Unknown mengatakan...

wah kayakna boleh di coba itu ya pak poenk.. hehehehee

 
Powered By Blogger
Powered By Blogger
Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by SMP-SMA SOERJO ALAM | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks